Dalam kehidupan, banyak tantangan yang dialami. Agar dapat sukses, kita harus mampu melewati tantangan yang ada. Untuk itu perlu perhitungan matang dan tindakan yang terukur. Pasti, bahwa tantangan akan selalu ada dalam kehidupan kita dan siap atau tidak, kita akan menghadapinya.
Untuk sukses, ada tiga faktor utama, antara lain ;
1. Kualitas Individu
Tiap manusia punya potensi. Potensi itu harus diasah agar makin meningkat. Potensi tersebut misalnya pengetahuan, skill, dan sikap. Seseorang yang pengetahuannya tidak meningkat, akan ketinggalan. Apalagi di era teknologi informasi ini.
Cara meningkatkannya adalah dengan memperbanyak membaca dan mendengar. Namun, sebelum itu, sebaiknya kita harus mampu memilah dan memilih informasi yang layak kita serap.
Apalah arti pengetahuan jika tidak punya skill. Era sekarang, banyak dibutuhkan orang yang mampu berbuat, bukan orang yang mampu berucap. Memiliki skill bagus bukan berarti menegasikan pengetahuan yang banyak. Sebab sedikit banyaknya pengetahuan akan mempengaruhi skill. Skill didapatkan melalui pengalaman.
Sikap, berkaitan dengan cara berinteraksi dan berkomunikasi. Jika seseorang memiliki pengetahuan yang bagus, skill hebat, namun kurang mampu berinteraksi dengan orang lain, maka ia akan terasing. Biar bagaimanapun, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, semestinya kita mampu bersikap pada berbagai karakter manusia.
2. Jaringan
Secara sederhana, jaringan berarti silaturahmi. Jaringan, adalah rantai silaturahmi dimana ada proses saling membantu. Ini konsekwesi dari kemanusiaan kita sebagai makhluk sosial. Sebagai bentuk silaturahmi, tentu jaringan yang dimaksud adalah jaringan yang mendukung jalan kesuksesan. Misalnya seorang pedagang. Ia harus mampu membangun jaringan bisnisnya. Mulai dari produsen, birokrat (sebagai pelaksana regulasi) hingga konsumen.
Jaringan pada dasarnya, adalah media yang akan mengakui kepantasan, kelayakan dari kualitas kita. Pada gilirannya nanti, jaringan inilah yang akan membesarkan kualitas kita ke jaringannya yang lain.
Dalam membangun jaringan, sangat dibutuhkan cara berinteraksi yang relevan. Membangun jejaring ke komunitas petani, tentu harus mampu berinteraksi dengan para petani. Jaringan akan semakin menguat bila pola interaksi dan komunikasi berkualitas. Kualitas interaksi dan komunikasi, tidak tergantung dalam lama, tapi pada "kesesuaian jiwa". Artinya, dalam membangun jaringan, yang perlu diperhatikan adalah aspek humanismenya.
Bila seorang pedagang melihat manusia lain hanya semata mata dollar yang berjalan. Atau seorang politisi melihat manusia lain hanya semata mata suara yang berjalan. Maka pada saat itu, yang bersangkutan sedang membangun pola interaksi dan komunikasi yang buruk. Pada akhirnya, ia akan diasingkan oleh lingkungannya.
Intinya, memperlakukan manusia sebagaimana seharusnya manusia, adalah kunci untuk membangun jaringan yang kuat.
3. Jalan Kesuksesan
Jalan kesuksesan, terkadang dapat dirancang, kadang pula mengalir mengikuti jalan hidup. Yang dimaksud jalan kesuksesan disini, adalah jalan yang dirancang. Dirancang sejak kuliah misalnya. Seseorang yang kuliah di fakultas atau jurusan tertentu, ia akan dapat menduga masa depannya. Lalu merancang tahap tahap yang dilalui.
Jalan kesuksesan ini tentu panjang. Ia butuh waktu bertahun tahun. Sehingga yang dibutuhkan adalah konsistensi dijalan tersebut. Banyak pengusaha sukses memulai karirnya dari jualan asongan. Banyak politikus ulung memulai karirnya dengan disuruh suruh pasang baliho. Banyak akademisi sukses memulai karirnya dengan belajar yang baik dikampus lalu diangkat jadi asisten dosen.
Intinya, jalan kesuksesan ini baiknya dirancang dengan detail. Dilihat ujung pangkalnya. Menganalisa tantangan yang dihadapi tiap tahapan. Lalu memanfaatkan kualitas individu dan kekuatan jaringan untuk melewati tiap tantangan. Terakhir, konsisten melewati jalan kesuksesan tersebut.
4. Aman dari Intrik
Tentu, ada orang sukses karena ia memiliki kualitas dan jaringan yang hebat. Tetapi terkadang orang sukses, bukan karena hebat. Bukan pula karena punya jaringan yang kuat. Ia hanya beruntung tidak dibuatkan "jebakan batman" oleh haters yang menghancurkan karirnya. Terkadang orang gagal, bukan karena kualitas individunya rendah. Bukan pula karena jaringannya lemah. Ia hanya sial, karena ditikam dari belakang oleh sahabat atau keluarganya sendiri.
Poin ketiga ini yang sulit. Sebab sulit menilai orang lain. Bisa jadi ia kelihatan kasar didepan kita, namun hatinya malaikat. Wajah srigala tapi hati lumba-lumba. Kurang lebih begitu. Bisa jadi juga kelihatan baik, suci bak malaikat. Namun malaikat maut. Sewaktu waktu siap mencabut nyawa kita sambil tersenyum.
Penampakan religius, adalah jubah paling ideal untuk menutupi kemunafikan dan kebusukan hati haters. Saat sang haters merancang intrink untuk menghancurkan kesuksesan anda, ia gemar menunjukkan seolah oleh ia orang saleh. Rajin beribadah. Sehingga bagi orang awam, ia sama sekali bukan penjahat.
Untuk sukses, seseorang harus memahami jalan kesuksesan secara detail. Di tahap mana ia harus menunjukkan kualitasnya. Ditahap mana ia harus menggunakan kekuatan jaringannya. Di tahap mana kelemahan dan kekuatannya. Dan tentunya, ditahap mana, intrik para haters dapat membuat "jebakan batman" yang menghancurkan karirnya. Jika telah mampu membaca jalan kesuksesan sedetail itu, maka, seseorang yang hendak sukses telah siap membangun antisipasi terhadap serangan intrik para haters. Semoga sukses
2 komentar
Saya mencoba menarik kesimpulan dari artikel diatas. Kesuksesan berawal dari diri sendiri yang kemudian memancarkan "aura" kesuksesannya kepada "semesta" dengan berbagai proses yang mesti dilalui. Salam sukses
Jalan kesuksesan juga kadang gak bisa ditebak. Tapi yang penting terus punya banyak planning dan goals aja kayaknya. hmm
EmoticonEmoticon