Bas, Kereta dan Motorsikal di Negeri Jiran

Berkesempatan mengunjungi negeri jiran, Malaysia, adalah hal yang menyenangkan. Meski hanya 9 hari, dan hanya di Johor serta Kuala Lumpur, tetapi beberapa pengalaman yang menarik sehubungan dengan Kereta (mobil), motor sikal (motor), dan bas (bus). Juga tentang jalan raya, dan tertib berlalu lintas.

Selama di Malaysia, saya berusaha mencari jalan berlobang :) namun hanya menemukan beberapa saja. Jalan raya sangat mulus. Jalan antara "Desa" Skudai, tempat UTM menuju "kabupaten" Pontian serasa jalan tol. Lebar dan sangat mulus. Antara Johor dan Kualalumpur (sekitar 400km) ditempuh hanya 3 jam (istirahat 15 menit) dengan bas (bus).  

Jalan antara "desa" Skudai dan kabupaten "Pontian" di Johor
Jalan antara Johor dan Kuala Lumpur


Persinggahan bus pun tidak sembarang. Ada tempat khusus, yang tempat tersebut seperti terdiri dari beberapa bangunan dan taman. Penumpang bisa belanja dan beristirahat. "Tandas" atau toilet sangat bersih. Selalu ada petugas yang membersihkan toilet sehingga penumpang merasa nyaman. Jangan harap mendapatkan bau menyengat di toilet kecuali bau parfum atau pembersih tegel. Setelah 15 menit beristirahat, maka supir bus akan memanggil penumpang melalui pengumuman. Kemudian menghitung satu persatu penumpang berdasar tiket yang dibeli penumpang di agen. Setelah semuanya oke, baru melanjutkan perjalanan.

Tempat transit bus untuk menjemput penumpang antar daerah
Tempat istirahat antara Johor dan Kualalumpur
Untuk naik bas, terlebih dahulu mendaftar dan membayar tiket di agen. Jadwal keberangkatan sangat tertib. Penumpang naik satu persatu ke bas sesuai tiket. Didalam bas, hanya 3 kursi tiap baris. Jumlah penumpang tidak boleh lebih banyak dari jumlah tersedia. Fasilitas AC, kursi empuk, bas yang bersih dan no smoking area membuat penumpang merasa nyaman.

Kendaraan kurang (penduduk Malaysia hanya sekitar 30juta jiwa), dan lalu lintas sangat tertib. Anehnya, hampir saya tidak pernah mendengar bunyi klakson. Ternyata, membunyikan klakson dapat membuat orang lain tersinggung. Para pengguna jalan, memberi prioritas bagi mereka di jalan poros. Tidak berebutan seperti biasanya yang saya saksikan.

Secara umum, kebanyakan kereta (mobil) adalah produksi Proton, mobil nasional Malaysia. Rata-rata proton yang saya temui adalah jenis proton saga. Mirip sedan timor di Indonesia. Nampaknya Proton saga jenis yang murah meriah. Meski ada juga mobil proton untuk kelas high level yang bentuknya mirip Avanza. Adapun mobil pabrikan Toyota, Mitsubishi bisa ditemukan dalam jumlah sedikit. Mungkin cuma 5 kali saya melihat mobil Toyota Avanza. Fortuner hanya sekali. 

Sementara untuk motorsikal (motor), umumnya produksi lokal yaitu Demak. Ada tipe moped (bebek) yang modelnya mirip Honda astrea tempo dulu, ada tipe scooter matic dan ada juga yang mirip Yamaha Byson untuk tipe naked bike. Motor pabrikan Jepang, meski tidak sebanyak produksi lokal namun masih dapat ditemukan dengan mudah. Untuk Yamaha, motor Yamaha RX-Z masih sering digunakan anak muda untuk nongkrong (padahal dulu motor ini dilaunching tahun 2000, hampir 15 tahun lalu). Suzuki Smash masih dipajang di toko motorsikal. Yamaha bebek mirip Jupiter MX banyak digunakan disana. Yamaha New Vixion nampaknya baru dilaunching disana.

Meski secara umum, lalu lintas di Malaysia tertib tetapi bukan berarti tidak ada pelanggaran. Bila ada kendaraan salah parkir, maka polisi akan menyisipkan nota tilang di mobil bersangkutan. 



Untuk BBM, ada beberapa perusahaan. Petronas, Shell dan Caltex yang menyebarkan pom bensinnya. Terkadang, jarak antar pom bensin berdekatan, hanya beberapa meter. Untuk membeli BBM, pengguna tidak membayar di petugas SPBU, tetapi dikantor terletak didalam. Setelah membayar, pengguna yang langsung mengisi bensin ke motor/mobil. Swalayan, seperti di film hollywood :). BBM yang tersedia hanya premium yang terdiri dua jenis yaitu RON 95 dan RON 97

Isi sendiri premium, terserah mau RON 95 atau RON 97 asal sudah bayar duluan :)
Waktu dipom bensin, sempat melihat komunitas Bikers Ninja 250 lagi beristirahat. Dalam hati saya, betapa bahagianya mereka saat touring. Tidak perlu khawatir terjebak jalan berlubang dan kendaraan macet. Atau mobil truk yang menutupi pandangan dan jalan pengendara dibelakangnya, sambil meracuni paru paru bikers dengan asap knalpotnya yang melewati ambang batas emisi yang diperbolehkan. Tetapi saya bersyukur, kondisi jalan yang selalu saya lalui di Sulawesi, melatih para bikers untuk lebih terampil mengendarai motornya. Sulit untuk mengantuk saat bawa motor dengan lubang menganga ditengah jalan :)


EmoticonEmoticon