Sepenggal kalimat sederhana dari (alm) Gus Dur yang mungkin selalu kita ingat yaitu : "Gitu aja kok repot"?. Ya, kalimat itu begitu melekat. Sehingga begitu menyebut kalimat tersebut, terkenang beliau.
Kalimat tersebut jika dilihat dari satu sisi, terkesan menganggap enteng masalah. Namun saya melihat dari perspektif berbeda. Terkadang ketika kita dalam masalah, kita merasa bahwa segalanya telah usai. Tidak ada jalan keluar.Itu disebabkan paradigma berpikir kita yang tidak mencoba "keluar" dari lingkaran setan persoalan.
Peribahasa "Bagai katak dalam tempurung", secara tepat menggambarkan orang yang dalam masalah dan terputar-putar pada persoalannya. Serta tidak mencoba melihat persoalan dari perspektif berbeda. Apalagi ditambah kegalauan jiwanya. Lengkap sudah.
Terkadang jika mempunyai masalah, semua solusi yang ditawarkan dimentahkan sendiri. Tanpa mencoba dengan bijak untuk keluar dari masalah itu. Mungkin pembahasan saya masih abstrak, kita beri contoh seorang lelaki yang naksir pada seorang gadis. Lelaki itu merasa miskin, kurang tampan dan tak layak untuk gadis itu. Ia tidak percaya diri untuk menyatakan cinta. Belum lagi api asmara yang membakar rasa cemburu setiap melihat gadis pujaannya sekedar berbincang dengan lelaki lain.
Ia tidak berani menyatakan cinta. Sebab selalu minder dengan kemampuannya. Dan pikirannya selalu terputar-putar disitu. Seharusnya, ia melihat dari perspektif berbeda. Bahwa gadis itu juga gadis biasa yang akan merespek "tawaran cinta" lelaki sesuai protap ala gadis tersebut.
Gitu aja kok repot, prinsip ala gus dur ini harus diterapkan. Dalam artian bahwa, ia harus meremehkan semua perasaan rendah dirinya. Ia harus menganggap bahwa menyatakan cinta bukanlah persoalan serius yang harus membuatnya galau. Ia hanya harus melihat waktu, tempat dan cara menyampaikan cinta secara tepat.....tak lebih....Gitu aja kok repot !!!
GITU AJA KOK REPOT ?
Artikel Terkait
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon