Ketika tetanggaku ditanya mengapa ia rela menunggu berlama-lama untuk mendapatkan seekor ikan pada saat memancing, padahal banyak ikan dijual dipasar, tetanggaku berkata : “Banyak ikan dijual dipasar,tapi tak satupun pasar yang menjual tarikannya ikan”.
Tarikan ikan sewaktu strike, adalah suatu sensasi tersendiri. Sensasi yang membuat kita ingin selalu mengulangnya. Dan sensasi mancing inilah yang menjadi seni, karena didalamnya ada proses, teknik dan hasil.
Seperti halnya sepakbola, orang yang tidak mengerti proses dan seni sepak bola akan berkata “ Mengapa 22 orang berlarian mengejar bola untuk ditendang?”. Seperti halnya banjir, orang yang tidak mengerti proses dan seni banjir akan berkata “Wah banjir lagi, berarti harus sumbang mie instant lagi”. Padahal bagi orang yang mengerti seni dan proses sepak bola, pertarungan untuk memperebutkan bola, umpan satu dua, umpan panjang, tekling dan sebagainya adalah sensasi. Seperti halnya bagi orang yang mengerti seni dan proses banjir akan berkata “Banjir, waktunya dapat duid, ikan dan rekreasi”. Sebab sensasi banjir terletak pada wahana rekreasi gratisnya ditambah melimpahnya ikan.
Kembali ke memancing, memancing terjadi karena adanya kerja sama antara pemancing dan terpancing. Walaupun banyak ikan yang mau dipancing tapi tak ada pemancing, maka pemancingan pun tak terjadi. Begitupun sebaliknya, walaupun pemancing melengkapi dirinya dengan alat pancing termodern tapi ikannya tidak mau dipancing, maka dapat dipastikan bahwa pemancingannya akan menghasilkan kekecewaan sebab ketiadaan sensasi tarikan ikan.
Untuk menghasilkan pemancingan yang sukses maka mestilah menyesuaikan antara pihak pemancing disatu sisi dan terpancing disisi lain. Ikan sebagai person terpancing, hendaklah diketahui rutinitas hidupnya, selera makannya serta taman bermainnya. Misalnya waktu sarapan, lunch dan dinnernya ikan hendaklah diketahui. Begitupun menu favoritnya. Juga tempat favoritnya. Dengan menyelaraskan waktu memancing dengan waktu makan ikan, umpan dengan menu favorit ikan, lokasi (spot) mancing dengan tempat favorit ikan, maka pihak pemancing telah menyiapkan dirinya untuk mendapatkan sensasi pancingan.
Ketika kita duduk memegang jor/stik pancing, terkadang tak lama setelah umpan dilepas langsung disambar ikan. Terkadang juga membutuhkan waktu lama untuk bisa disambar ikan. Ketika para pemancing disamping kita telah mengangkat beberapa ekor hasil pancingannya namun kita belum mengangkat seekorpun, maka sebenarnya kita melatih sisi kesabaran dan mencegah iri hati. Bukankah banyak persoalan didunia ini disebabkan oleh kekurang sabaran dan iri hati ?
Memancing, akan menyadarkan kita bahwa kita adalah puncak pada rantai ekosistem. Betapa Tuhan telah menciptakan kita sebagai predator alami. Seekor udang atau cacing kita pasang di mata kail yang dimangsa ikan. Setelah itu kita pun yang memangsa sang pemangsa. Kitalah pemangsa tertinggi. Dan memancing, merupakan wahana meditasi untuk mendapatkan kesadaran itu. Sebab pengetahuan bahwa manusia sebagai puncak rantai ekosistem umumnya hanya menyentuh sisi kognitif kita, jarang menyentuh sisi afektif.
Memancing, sangat tepat bagi mereka yang berpenyakit tekanan darah tinggi. Agar relaksasi memancing berefek terhadap normalnya tekanan darah yang bersangkutan. Memancing juga tepat bagi mereka yang merasa sering bertindak gegabah, sebab mancing dapat melatih kesabaran. Memancing juga tepat bagi orang yang sering iri hati, agar tidak cemburu atas prestasi pemancing lain yang lebih hebat. Memancing juga tepat bagi orang yang bermental mie instant, karena memancing melatih kita lebih memahami proses.
Namun memancing tidak tepat bagi pria metropolis atau perempuan modis, sebab akan membuat kulit mereka lebih hitam. Sebuah stigma negatif tentang warna kulit yang sangat berbau rasis.
20 Juli 2010
Silakan baca juga :
7 Falsafah Mancing
Teknik Membeli Peralatan Pancing
Pada Lao Teppada Upe (PLTU) dan Rumus Rezki
Teknik Memaksimalkan Mancing di Laut
2 komentar
menarik....salam daeng
ane bener ini om, gak pernah tau ane kalau mancing sebenernya ini termasuk meditasi
EmoticonEmoticon