=======================================================================
Berbagai keanehan produk pendidikan kita :
1. Lebih mampu mengutip tokoh intelektual asing ketimbang tokoh sejarah yang arif didaerahnya
2. Lebih mampu berbahasa asing ketimbang berbahasa daerahnya
3. Lebih mengenal budaya asing ketimbang budaya daerahnya
4. Lebih siap bekerja ketimbang membuat pekerjaan
5. Lebih memahami tokoh asing ketimbang potensi alam didaerahnya
Secara pribadi saya sulit untuk mengatakan bahwa pendidikan kita telah berkeindonesiaan seutuhnya.
=======================================================================
Pendidikan, adalah hal yang mutlak bagi warga negara. Sehingga negara berkewajiban menyelenggarakan pendidikan bagi warganya. Pendidikan tentunya haruslah diarahkan pada peningkatan kualitas SDM. Dengan demikian, warga negara dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan di negara yang bersangkutan
Tiap negara punya kekhasan sendiri, sehingga proses pendidikannya pun semestinya berangkat dari kekhasannya masing masing. Indonesia, sebagai negara yang majemuk dan kaya sumber daya alamnya, tentu pendidikannya mengarah pada konsep tersebut.
Mata pelajaran harusnya mengangkat keragaman lokalitas. Banyaknya suku bahasa membuat kita kesulitan untuk memasukkan semuanya ke kurikulum. Namun setidaknya ada representasi tentang bagaimana budaya yang ada di ujung barat yaitu Aceh hingga ujung timur yaitu Papua. Sehingga anak bangsa bisa saling mengenal melalui pendidikannya. Dalam hal semboyan atau petuah petuah atau pesan leluhur, hendaknya dimasukkan dalam sistem pendidikan. Sehingga dapat membentuk karakter bangsa yang berkepribadian.
Hal ini berarti menanamkan prinsip egaliter dan kebangsaan yang kuat. Sehingga kesadaran sebagai bangsa yang satu itu bisa semakin dikuatkan.
Tiap daerah harusnya menyelenggarakan pendidikan bahasa daerah. Jangan sampai hanya karena watak mental inlander sehingga hal hal yang berbau budaya lokal dianggap kampungan. Bahasa daerah adalah kekayaan budaya bangsa yang harus dilestarikan melalui pengintegrasian pada pendidikan.
Selanjutnya yaitu alam daerah bersangkutan. Semestinya di sekolah diajarkan tentang daerah bersangkutan. Mulai dari jumlah kecamatan, desa/kelurahan, potensi alam dan wisata, serta hal hal lain berkaitan dengan daerah. Sehingga peserta didik bisa mengenal sendiri alamnya dan bisa kreatif mengelola sumber daya alam yang ada disekelilingnya.
Transformasi teknologi merupakan hal yang tak kalah penting dalam pendidikan. Untuk itu penjurusan di sekolah harus disesuaikan. Misalnya, pelajaran integral, pertidaksamaan, aljabar, itu tidak perlu diajarkan pada SMP. Tetapi cukup matematika umum saja. Nanti setelah penjurusan ke teknik, maka sudah selayaknya kerumitan matematika diajarkan. Untuk SMP, malah lebih penting diajarkan tentang pesan moral leluhur untuk pembentukan karakter dan kepribadiannya ketimbang memborbardir otaknya dengan aljabar. Memang agak repot kalau yang dibilang pintar yaitu yang jago matematika saja.
EmoticonEmoticon