SURAT CINTA
(Ciptaan Oddie Agam 1987)
Hari ini kugembira
Melangkah di udara
Pak pos membawa berita
Dari yang kudamba
Sepucuk surat yang manis
Warnanya pun merah hati
Bagai bingkisan pertama
Tak sabar kubuka
Satu dua dan tiga
Kumulai membaca
Surat Cintaku yang pertama
Membikin hatiku berlomba
Seperti melodi yang indah
Kata-kata cintanya
Dengar lagunya disini : Situs Resmi Vina Panduwinata
Pada Album "Cium Pipiku" yang dirilis tahun 1987, salah satu lagunya adalah Surat Cinta. Harga kasetnya masa itu Rp. 2.750,- :). Masih direkam di kaset, belum ada CD. Lagu pop ceria Tante Vina Panduwinata diatas, sangat pas untuk menggambarkan psikologi remaja generasi 80an hingga 90an akhir. Di masa itu wartel baru bermunculan. Sedang warnet belum ada sama sekali. Telpon rumah, adalah simbol kesejahteraan dimasa itu. Komunikasi masih sangat terbatas. Sehingga komunikasi dan interaksi begitu sangat bermakna.
Seperti dalam lirik lagu diatas, betapa bahagia perasaan seorang gadis ketika menerima surat cinta yang diantar oleh pak pos. Korespondensi, surat, amplop, perangko dan kotak pos, masih merupakan hal yang sangat penting di masa itu.
Dapat dibayangkan betapa lambannya arus informasi. Butuh waktu berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, untuk bisa menerima selembar surat. Sehingga, kehadiran surat (apalagi surat cinta) begitu dimaknai secara mendalam.
Akhir tahun 90-an, mulai digunakan HP. Masa itu, harga kartu perdana masih jutaan. Sangat tak tidak relevan untuk anak sekolahan atau anak kuliahan. Harga kartu perdana saja sudah berlipat kali dengan kiriman perbulan anak kos-kosan. Belum lagi harga HP. Tentu penggunaan HP diakhir 90an masih sangat terbatas, dan sangat elitis.
Memasuki tahun 2000an, milenium baru. Teknologi informasi berkembang dengan sangat sangat cepat. Kemampuan perangkat keras (hardware) komputer meningkat drastis, seiring dengan kemampuan perangkat lunak (software). Sehingga sangat memungkinkan koneksi internet semakin cepat.
Saya masih ingat dimasa itu, menggunakan Komputer Pentium II atau III dengan memori 64MB adalah sesuatu yang luar biasa. Media Sosial saat itu, paling MiRC. Kita masih kesulitan chating seperti saat sekarang dengan menggunakan Yahoo Massenger atau Obrolan Facebook.
I MISS YOU BUT I HATE YOU
(SLANK - 2002)
Waktu aku lagi tinggi hilang akal sehatku
Tapi masih ingat kamu
Hampir setiap malam hari didalam tidurku
Sering memimpikan kamu
Banyak pulsa untuk menelpon kamu
Banyak pesan yang aku tinggalkan
Tapi dimana kamu aku gak tahu
Jarang dirumah kebanyakan di jalan
I miss You but i hate you my girl 2x
Baru aja kubuka mata dan bangun pagi-pagi
Langsung kepikiran kamu
Setiap bunyi berdering
Langsung kuangkat telfonku
Berharap itu dari kamu
Berkali kali aku sms kamu
Berkata mesra yang aku ucapkan
Kamu nda tau atau tidak mau tau
Gak kabar gak ada penjelasan
Liat klipnya disini : I Miss You But I Hate You - Slank
Lagu "I Miss You But I Hate You" dirilis dalam album VIRUS di tahun 2002, sangat tepat menggambarkan generasi di awal 2000an. HP mulai digunakan secara massal, HP mulai meninggalkan kesan elitnya menjadi lebih merakyat. Pelan tapi pasti, pola interaksi mulai berubah. Pulsa, pesan (sms), dering (panggilan) berpadu dengan kata mesra. Penggunaan HP adalah REVOLUSI INFORMASI. Dengan fasilitas SMS, Surat Cinta ala Tante Vina sudah basi. Bahkan mungkin remaja sekarang tidak tahu tentang cara membuat surat cinta. Surat Cinta yang mengandalkan kecepatan kayuh sepeda pak pos dan nominal perangko, tergantikan dengan "banyaknya pulsa" dan "jaringan". Terkadang, SMS (Short Massage Service=Layanan Pesan Singkat) justru berisi pesan panjang, kadang dua atau tiga halaman. Ketika sang lelaki menggombal ceweknya lewat SMS dengan kata-kata penuh klise. Atau terkadang pesan singkatnya penuh basa-basi menanyakan tentang sudah makan apa belum atau sudah mandi atau belum.
Selain layanan SMS, Telpon Seluler juga memungkinkan komunikasi secara lebih pribadi. Massalnya penggunaan HP efektif mematikan keberadaan Wartel, dan Telpon Koin/Umum. Seorang lelaki, dapat menelpon ceweknya saat malam, tanpa harus ketahuan ortunya. Penggunaan telpon rumah pun semakin minim. Proteksi orang tua terhadap anak ikut menjadi semakin minim.
ONLINE
(SAYKOJI - 2005)
(Reff)
Siang Malam ku selalu menatap layar terpaku
Untuk online online online online
Tidur telat bangun pagi pagi. Nyalain komputer online lagi
Bukan mau ketik kerjaan. E-Mail tugas diserahkan
Tapi malah buka Facebook. Padahal face masih ngantuk
Beler kaya orang mabuk. Pala naik turun ngangguk-ngangguk
Sambil ngedownload empitri. Colok i Pod USB kiri
Ngecekin postingan forum, apa ada balesennya belum ?
Biar belum sikat gigi belum mandi. Tapi kalau belum online paling anti
Liat Friendster, MySpace, Youtube. Me and Him everybody you too
Siang Malam ku selalu menatap layar terpaku
Untuk online online online online
Jari dan Keyboard beradu. Pasang earphone dengar lagu
Aku Online online online online
Verse 2
Nah udah mandi siap berangkat. Langsung cabut takut terlambat
Tak lupa flash disk digantung dileher. Malah lupa sepatu jadi nyeker
Flash disk isinya bokep atau lagu. Kalau ada kerjaan pun aku ragu
Kalau emang berani coba pada ngaku. Cek isi foldernya satu satu
Di kantor online pakai proxy. Walau diblok server bisa dilolosi
Namanya udah ketagihan internet. Produktifitaspun kepepet
Jam kerja malah chatting YM. Ngobrol online sama ehem ehem
Atasan lewat langsung klik data. Pura-pura kerja didepan mata
(Reff)
(Bridge)
Makan siangpun aku cari sinyal wifi. Mengapa aku kecanduan oh why oh why
Kadang terasa bagai tak berdaya. Ingin kuberubah..eh ada email dah dulu yah
Verse 3
Cek E-Mail spam semua. Email benerannya cuma dua
Yang satu Email lama. Yang satu forwardan yang sama
Ngarep komentar buka Friendster. Loading gue tinggal beser
Pas balik ngecek komputer. kok lagi maintenance server
Ya udah download lagu. Bajakan gratis gak pake ragu
Saykoji satu album. Stengah jam bisa rampung
Sore-sore bosen hambar. Ide nakal cari cari gambar
Download video dengan sabar. Ketahuan pacar digampar
(Reff)
Tonton videonya disini : Online - Saykoji
Boleh dikata, Lagu "Online" yang dirilis Saykoji tahun 2005 adalah lagu yang paling merepresentasi NETGEN (Network Generation). Liriknya sangat kaya dengan kosa kata yang berhubungan dengan teknologi informasi. Termasuk sikap generasi terhadap "Revolusi Teknologi Informasi" yang digambarkan kecanduan sosial media macam Facebook, Friendster, Yahoo Massenger (YM). Atau suka mendownload lagu dan video bokep.
Network Generation (NETGEN) adalah generasi yang menikmati kemajuan teknologi informasi. Tak ada lagi kendala jarak dan waktu untuk mengakses informasi. Apalagi sejak diluncurkannya smartphone macam Blackberry dengan layanan BBMnya dan Android. Tak jarang kita temukan sekelompok anak muda sibuk dengan Blackberry atau Androidnya. Mereka tertawa, namun saling tak menyapa. Ekspresi jiwa diwakili Emotions atau Emoticons. Yang jauh terasa dekat, namun yang dekat terasa jauh.
Sementara di Internet, berbagai macam informasi berlalu lalang. Mulai dari ensiklopedi elektonik, iklan kecantikan, iklan pembesar alat kelamin, hingga curahan hati orang patah hati. Ya, internet telah membuat ruang privasi individu dapat menjadi komsumsi publik. Internet telah mengubah pola interaksi manusia. Sekarang, tinggal bagaimana kita bijak menyikapinya. Selamat menikmati teknologi informasi :)
Terimakasih adik-adik HMI Komisariat Politeknik Neg.UP atas inspirasinya
Membincang NETGEN (Cafe Perintis 23 Januari 2014) |
Membincang NETGEN (Cafe Perintis 23 Januari 2014) |
Terimakasih adik-adik HMI Komisariat Politeknik Neg.UP atas inspirasinya
2 komentar
Gelombang informatika terasa paling menerpa di era 2006-an. Bahkan di Kendari pun terasa.
Kak, saya heri Pmii wajo, minta tolong dong kanda diajari langsung gimana ngeblog..kebetulan saya ada blog kecil2an semwntara saya bangun..bisa kunjungi portalsengkang.id ,.. makasih kanda sebwlumnya
EmoticonEmoticon